Beranda > Kegiatan Asatidzah > Diskusi Bersama Asatidz/Asatidzah

Diskusi Bersama Asatidz/Asatidzah

Bismillah. Alhamdulillah.
Kementerian Agama telah menerbitkan Standar Isi tentang pendidikan Al-Qur’an yang terbaru, kali ini Kemenag juga menerbitkan silabus yang sudah tersusun rapi sehingga memudahkan para asatidz dan asatidzah untuk membagi ilmunya kepada para santri secara lebih sistematis.
Tepat dua hari yang lalu, Sabtu 13 Desember 2014 dan Ahad 14 Desember 2014, Dewan Asatidz/Asatidzah mengadakan diskusi bersama membahas tentang kemajuan dan perkembangan kecerdasan santri. Selain itu juga ada beberapa pembahasan yang dirasa penting untuk didiskusikan.

rapat2Rapat kali ini diikuti hampir oleh seluruh Dewan Asatidz/Asatidzah. Hanya beberapa orang saja yang memang sedang berhalangan hadir. Diskusi berlangsung alot namun pada akhirnya selalu menghasilkan kesepakatan yang sangat bagus. Di antara hasilnya adalah para ustadz dan ustdzah sepakat bahwa semester baru untuk kurikulum baru akan dimulai bulan Januari, yang artinya akan berbeda dengan sekolah formal pada umumnya. Jika pada sekolah formal semester ganjil adalah dari Juli s/d Desember namun di TKQ/TPQ Unit 001 Nurul Hikmah menjadikan bulan Januari s/d Juni sebagai semester ganjilnya dan kenaikan kelas akan dilakukan pada bulan Januari. Kemudian ujian semester diadakan di awal bulan pada bulan akhir di tiap semester, yakni di awal Juni dan di awal Desember. Ini diputuskan bukan tanpa alasan yang kuat. Asatidz/Asatidzah mempertimbangkan jika aturan semester disamakan dengan pendidikan formal maka dikhawatirkan akan memberatkan para santri karena kemungkinan besar terjadinya ujian secara bersamaan. Kemudian rapat juga memutuskan diadakannya kembali kegiatan Tadabbur Alam. Karena kegiatan tersebut terakhir diadakan di tahun 2012. InsyaAllah tahun ini akan dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2014 rapat3bertepatan dengan mulainya liburan sekolah formal. Selanjutnya memasuki bulan Rabiul Awwal seperti biasa akan dilaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 H yang insyaAllah akan dilaksanakan pada tanggal 5 Januari 2015. Selain itu, sebagaimana kegiatan bulanan para ustadz dan ustadzah yaitu Forum Komunikasi Ustadz/Ustadzah (FKU) akan dilaksanakan kembali di TK/TPA Al’Ma’rifat Palangka Raya pada tanggal 11 Januari 2014.

Semoga musyawarah yang dilaksanakan dan rencana kegiatan-kegiatan yang telah dibuat selalu mendapat keridhaan dari Allah SWT dan diberikan kelancaran serta keberkahan. Aamiin Allahumma Aamiin.

  1. Muhammad
    24/10/2019 pukul 14:27

    Agak tergelitik mendengar ‘salah kaprah’ yang terlanjur menyebar.
    Yang mereka maksud asatidz adalah ustadz ustadz laki laki. Dan yang mereka maksud asatidzah mungkin adalah ustadz ustadz perempuan. Padahal, lafadz asatidz dan asatidzah dua duanya untuk ustadz ustadz laki laki. Jadi yang kena penghormatan baru ustadz laki laki. Sedangkan ibu ibu ustadzah belum kena.
    Srharusnya penghormatan yang benar adalah : yang saya hormati para asatidz dan ustadzat.
    Lafadz ustadz adalah bentuk tunggal. Bentuk pluralnya menggunakan jama taksir yaitu asaatiidz dan asaatidzah. Lafadz asaatidzah adalah yang paling sering digunakan. Karena itu ustdz Subki Al Bughuri menyampaikan penghormatannya dengan benar. Katanya : yang mulia para asaatidzah dan ustadzaat. Ustadz Subki menurut saya memang ustadz yang ‘ada isinya’.
    Sedangkan jamak mudzakkar salimnya, yaitu ustadzuun atau ustaadziin jarang digunakan. Imam Muslim pernah berkata kepada imam Bukhari gurunya : anta ustadzul ustadzin.
    Untuk perempuan perempuan (ustadzah), digunakan jamak muannas salim yaitu ustaadzaat.
    Jadi kesimpulannya :
    Untuk paj ustadz gunakanlah asaatidz atau asaatidzah atau ustadzun
    Untuk ibu ustadzah gunakanlah ustaadzaat.
    Jadi penghormatannya harusnya begini. Yang saya hormati para asaatidzah dan para ustaadzaat.

    • 13/06/2021 pukul 16:56

      Terimakasih atas penjelasannya.
      🙂🙂

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar